Posted in Book, Random Thought

Buku Anak Mahal ?

Mengutip salah satu motivator yang pernah saya dengar, “ngga ada istilah ‘produk mahal’. Mahal itu hanya karena kondisi keuangan alias penghasilan kita belum mampu”. Setuju ngga stuju siy sama quotes ini haha…

Misalnya bagi sebagian orang beli mobil Fortuner itu mahal, tapi bagi sebagian yang lain biasa aja. Atau beli tas seharga 1 juta itu udah kemahalan, tapi bagi sebagian orang harga segitu mah ga seberapa dibanding koleksi tasnya yang lain.

Jadi mahal dan murah itu relatif kan?

Tapi, ada juga yang memang bisa dikategorikan mahal kalau ada produk pembandingnya yang setara. Misalnya gadget. Dengan spec yang sama, fitur sama, dll, tapi gadget A harganya bisa dikategorikan lebih mahal daripada gadget B. Dengan catatan, 2 produk tadi selevel ya. Itu cukup fair menilainya.

Nah sekarang balik ke judul. Buku anak mahal. Buku yang mana niy? Mahal dibandingkan dengan yang mana?

Saya mau ambil contoh buku keluaran ETL Learning yang hits itu, Ensiklopedia WWP, karena kebetulan anak-anak saya user dan punya di rumah.

Penampakan bukunya seperti ini:

Harga sekarang saat tulisan ini dibuat adalah Rp. 4 juta per set. 1 set terdiri dari 25 buku (plus 1 glossary index), tapi kita keluarkan aja glossary-nya, ngga usah dihitung, jadi total hanya 24 buku. Itu tanpa e-pen ya (e-pen adalah pena yang bisa membuat buku bersuara atau mengeluarkan bunyi). Kalau dengan e-pen harganya makin nambah 🙂

Kalau mendengar nominal 4 juta, untuk buku, emang shock juga. Buku isinya apaan yak harga 4 juta??

Sekarang coba kita kalkulasi: 4 juta untuk 24 pcs buku, artinya per buku seharga Rp. 167 ribu. Wah..masih mahal. Katanya buku anak seharga 167 ribu termasuk mahal, karena kenyataannya ada banyak buku anak yang harganya under 50 ribu.

Oke, sekarang mari kita lihat spec bukunya. Ukuran buku A4 dengan Sampul hardcover, full color, tebal kertas 90 gram, terdiri dari 80 halaman.

Kemudian tiap halaman buku ada bagian bertanda khusus yang bisa dibaca oleh e-pen, sehingga bukunya bisa mengeluarkan bunyi seperti: percakapan, musik, lagu, suara binatang, alam, dan lain – lain.

Terakhir dari segi content atau isi buku. Isinya adalah pengetahuan – pengetahuan umum, yang bersifat fakta aktual. Artinya buku ini bisa long lasting kepakenya bukan hanya pada saat usia anak kecil aja, tapi saat dia SMP dan seterusnya masih bisa dipake.

Baca juga di sini: Review Buku WWP

Sekarang kita kembali ke harga buku. Per buku tadi seharga Rp. 167 ribu.

Coba deh cek harga – harga buku di toko buku.

Saya sempat iseng lihat-lihat harga buku di toko buku terkenal. Harga buku anak memang bervariasi mulai dari 10 ribu per buku sampai di atas 100 ribu juga ada.

Coba lihat spec buku dari masing – masing harga tersebut. Pasti sangat kelihatan jelas bedanya: ukurannya, kertas yang digunakan, termasuk isinya.

Tapi secara kasat mata, makin tebal jenis bahan bukunya, harganya akan lebih tinggi.

Bahkan ada yang isinya sangat sangat simple (karena memang didesain buat usia bayi), harganya nyaris setara dengan buku WWP. Dan pastinya buku bayi itu ngga akan dipakai lagi saat si anak masuk sekolah. Kenapa? Karena isinya sudah ngga relevan lagi dengan usia si anak.

Misalnya, buku anak tadi dijual dalam 1 paket full, maka harganya juga pasti bakal nampak fantastis. Cuma pada umumnya di toko buku dijual satuan, jadi belinya bisa dicicil per serinya.

Kembali lagi ke buku WWP yang terkenal ‘mahal’ ini, satu catatan adalah bahwa buku ini ngga dijual di toko buku ritel manapun. Tapi bukan itu yang menjadikan buku ini harganya segitu.

Distributor memilih menjual lewat agen – agen yang disebut konsultan, (bahkan lewat tokopedia pun ada), saya yakin dalam rangka agar bisa menekan harga. Kalau masuk di toko buku ritel, yakinlah harganya akan jaub lebih dashyat. Secara toko buku ritel setahu saya mengambil margin bisa sampai 30%-nya.

Dan saya bisa memaklumi kenapa buku tersebut hanya bisa dibeli paketan. Itu adalah karena content buku saling berkaitan satu sama lain. Misalnya antara isi buku nomor 1 (Tubuh Kita) dan buku nomor 19 (Kehidupan Sehari-hari) masih nyambung. Atau buku nomor 2 (Binatang Sahabat Kita) dengan buku nomor 6 (Ulah Binatang) juga masih saling terkait. Pengetahuan yang didapat anak akan lebih kompleks jika punya masing – masing serinya.

Oh iya, saya menulis ini semata – mata hanya memberikan opini dan gambaran buat siapa saja orang tua yang lagi nyari buku bacaan buat anak – anaknya.

Bahwa berikanlah penilaian yang fair terhadap buku, lihat penampakannya baik-baik, content-nya dan kalau mau membandingkan harga, bandingkanlah dengan yang setara/sejenis.

Jangan lupakan prinsip: buku adalah investasi. Jangan pernah merasa rugi telah membeli buku untuk anak. Apalagi model buku – buku yang didesain untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat baca anak. Konon menumbuhkan minat baca anak terutama di indonesia ini ‘mahal’ alias ga mudah, jadi.. worth it-lah dengan harga segitu.

Apalagi jaman sekarang buku ‘bersaing’ dengan gadget dan Tv dalam merebut perhatian anak, makanya metode belajar dan tools-nya juga harus bisa mengikuti gaya anak jaman sekarang melalui buku yang bisa bersuara salah satunya, atau buku full color yang gambar dan isinya bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget atau tv (pengalaman pribadi saya soalnya bagaimana akhirnya buku WWP ini bisa membuat anak saya tidak lagi kecanduan TV dan gadget).

Beli buku juga bukan belanja konsumtif. Bedakan dengan beli tas, baju, gadget, sepatu, yang kadang kita berani ngeluarin uang berjuta – juta buat beli, tapi mundur teratur pas denger buku anak harganya kayak buku WWP di atas 🙂

Kan masih banyak jenis buku yang lebih murah?

Iyup. Bener. Fasilitasilah anak dengan berbagai jenis bacaan, sesuaikan dengan kemampuan kita pastinya. Perkara membeli sesuatu atau tidak memang tetap kembali ke pilihan hati dan visi misi masing – masing ortu terhadap pendidikan anaknya.

Dan terakhir yang paling penting dari itu semua adalah: manfaatkan buku yang sudah dimiliki, jangan sampai hanya jadi pajangan. Kalau cuma jadi hiasan di rak buku, mau buku harga berapapun juga ga akan ada manfaatnya kan?

Semoga bermanfaat 🙂

5 thoughts on “Buku Anak Mahal ?

  1. Menurutku unt buku sebagus yg dikau review kan ini, harga Rp 167.000 ya worth it. Cm krn kudu beli lgsg sepaket (gak bs one by one), jd trasa mahal. Tp bs jg disiasati dgn menabung perbulan (bbrp paketan buku malah ada arisannya). Kyk anak2ku gini yg masih batita, mau jg aku nabung perbulan. Jd pas tabungannya cukup, anak2 jg sdh dalam usia yg tepat untuk mulai membaca buku spt itu.

    Like

    1. Iya..beli paketan emang bikin kantong langsung jebol ya rasanya 😀 (pengalaman pribadi). Tapiii.. tapiii terbayar dgn liat anak2 ga bergantung sama gadget buat ngisi waktunya.. padahal dulunya aargh… ga dikasih gadget rusuhnya minta ampun 😀

      Like

      1. Perkara gadget ini SAMA PERSIS hahaha. Apalagi pas liburan Lebaran kmrn, anakku br usia 2 thn sekian, isinya youtube an melulu (dikasih sama oom dan bapaknya— biar anteng). Dan malah bikin rusuh sih gadget ini perasaan. Ngeselin. Tp alhamdulillah udah mo genap 2 minggu ini dia kudetoks dr HP. Meski dgn resiko akupun ga bs megang HP di depan dia. Gpp lah. Dan beneran terbayar dgn dia jd jauh lbh sering membaca buku (ya dgn gaya anak usia 2 tahun 3 bulan lah ya). Makanya klo reading habit nya dia sebagus ini terus, kurasa gak rugi lah mau beli paketan buku mahal2.

        Like

      2. Nah..persoalan ga megang gadget depan anak2 lagi jadi pe er nih. Pak suami lagi hobi maen mobile legend. Si adek yang cowok agak teracuni belakangan 😦 sukur masih bs di kasih waktu mainnya boleh berapa lama. Artinya masih aman lah yaa…

        Like

Leave a reply to ndu.t.yke Cancel reply