
Setelah lulus kuliah, kepikiran ingin bekerja di sebuah bank? Sebelumnya baca ini dulu deh, biar kamu ngga salah menentukan pilihan. Soalnya ada banyak posisi jabatan yang dapat dipilih, biar ngga nyesel nantinya.
Umumnya di bank terbagi 2 bidang jabatan: Operasional (CS, Teller, back Office) dan Bidang Bisnis/lini (marketing)
1. FRONTLINER
Di posisi ini ada Customer Service (CS) dan Teller. Namun saat ini Security bank alias Satpam juga dimasukkan dalam kategori Frontliner (karena Security juga punya peran dalam memberikan pelayanan langsung dan informasi produk kepada nasabah)
Mengambil istilah dari James Gwee, frontliner sering disebut sebagi ‘bumper’. Yess. Frontliner itu ibarat bumpernya perusahaan yang harus siap ‘babak belur’. Bukan mau nakutin, tapi menjadi Frontliner harus tahu konsekuensinya. Saat ada nasabah komplain, meski masalahnya bukan disebabkan oleh kita, tetapi kita yang harus minta maaf dan menenangkan nasabah.
Mudah memang mengatakannya secara teori, tapi penerapannya tidak mudah. Harus selalu berwajah ramah dan tersenyum di saat antrian panjang atau ketika nasabah marah-marah, ngga semua orang dapat melakukannya. Sebagian frontliner kadang terjebak dengan bersikap ketus, tidak ramah bahkan berbalik memarahi nasabah. Dan kalau itu terjadi, tamatlah karirmu sebagai Frontliner.
Frontliner harus siap ‘bermuka dua’ alias memakai topeng,lho (hehe). Misalnya, di rumah sedang ada masalah dengan pasangan atau sedang PMS, tapi saat kamu sudah duduk di meja frontliner atau berada di area banking hall, tunjukkan wajah ramah dan lupakan masalah. Karena nasabah tidak mau tahu masalahmu apa, mereka cuma ingin dilayani dengan sebaik-baiknya. Nah, Saat kembali ke back office, silakan deh kembali menjadi diri sendiri
Frontliner di bank terdiri dari 2 jabatan ini:
1) CUSTOMER SERVICE (CS)
Secara garis besar tugas CS adalah melayani nasabah dalam hal memberikan informasi produk, memproses pembukaan rekening, dan menangani keluhan nasabah.
Kualifikasi CS di bank umumnya :
– latar belakang pendidikan minimal D3
– ada syarat minimal tinggi dan berat badan
– berpenampilan menarik (tidak harus cantik tetapi memiliki wajah yang mudah tersenyum)
– ada syarat usia maksimal
Tantangan menjadi seorang CS lebih kompleks dibanding Teller. Karena sebagai pemberi informasi awal, CS dituntut harus menguasai seluruh produk bank sampai detil, mampu menjelasakan kepada nasabah dan mampu mengatasi permasalahan nasabah saat ada keluhan produk. Tapi umumnya hanya produk simpanan saja misalnya tabungan, giro dan deposito termasuk e-banking. Kalo produk pinjaman biasanya hanya garis besarnya saja yang perlu diketahui CS, karena umumnya ada bagian khusus di bank yang menangani soal pinjaman.
2) TELLER
Secara garis besar tugas seorang Teller di bank adalah melayani transaksi keuangan berupa penarikan, penyetoran dan Overbooking (pemindahbukuan dana antar rekening).
Kelihatannya sepele tapi Teller dituntut harus memiliki ketelitian, ketahanan terhadap stress, serta cekatan. Selama pelayanan tidak boleh ada kesalahan pembukuan, dan jika terjadi selisih di akhir hari, teller kemungkinan harus menanggung risiko mengganti selisih kekurangan tersebut. Oleh karena itu, biasanya Teller diberi fasilitas tunjangan terbeku sejumlah tertentu.
Artinya, jika Teller tekor (ada selisih kurang), boleh diambil dari tunjangan terbeku tersebut. Tapi jika kesalahan yang dilakukan teller nominalnya di atas tunjangan terbeku tersebut, teller harus mengganti dari uang pribadi. Menariknya, apabila dalam setahun Teller tidak menggunakan tunjangan terbeku, di awal tahun dapat dicairkan 100% sebagai ‘bonus’.
Kualifikasi Teller umumnya mirip dengan CS:
– latar belakang pendidikan minimal D3
– ada syarat minimal tinggi dan berat badan
– berpenampilan menarik (tidak harus cantik tetapi memiliki wajah yang mudah tersenyum)
– ada syarat usia maksimal
Di beberapa bank, jenjang karir saat pertama kali masuk ke frontliner dimulai dari menjadi Teller. Setelah jangka waktu tertentu baru dipindah ke bagian CS. Namun ada juga bank yang menerapkan entry level di fronliner itu bisa langsung ke CS tanpa harus menjadi Teller terlebih dahulu.
2. BACK OFFICE
Ada banyak posisi jabatan di back office sebuah bank. Umumnya bersifat administratif. Ada yang langsung berhubungan/melayani nasabah, ada pula yang tidak. Misalnya : bagian kliring, petugas IT, bagian administrasi pinjaman, bagian rumah tangga yang mengurusi ke-SDM-an serta logistik, bagian quality assurance (yang melakukan penilaian terhadap kinerja layanan bank), dan lain – lain.
3. MARKETING
Jabatan marketing umumnya dibagi 2: pinjaman dan Simpanan. Jadi, ada bagian khusus yang mencari nasabah pinjaman alias menawarkan kredit kepada nasabah, biasa disebut Account Officer (AO), ada pula bagian yang mencari nasabah yang ingin menyimpan dana di bank, disebut Funding Officer (FO).
Beberapa bank menerapkan pemisahan antara bagian yang mencari nasabah (sales), bagian analisa pinjaman, serta bagian colleting (penagihan). Namun ada pula yang menerapkan sistem “Superman” alias mulai dari marketingnya, analisanya hingga penagihan setiap akhir bulan dibebankan hanya ke satu jabatan yaitu Account Officer.
Posisi marketing dianggap sebagai posisi paling bergengsi di sebuah cabang bank. Karena mereka – mereka yang ada di sini merupakan ujung tombak laba perusahaan (tanpa mengesampikan peran karyawan di bagian operasional tentunya).
ACCOUNT OFFICER (AO)
Secara umum tugas AO adalah mencari nasabah yang akan diberikan kredit oleh bank, melakukan analisa terhadap usaha dan kemampuan bayarnya, serta melakukan penagihan setiap akhir bulan.
Biasanya jika kredit dalam jumlah kecil, AO juga bertugas melakukan penilaian/penaksiran terhadap nilai agunan calon nasabah. Namun dalam jumlah besar tertentu, ada bagian khusus yang melakukan hal ini, biasa disebut sebagai appraisal.
Kualifikasi menjadi AO umumnya :
– latar belakang pendidikan minimal S1 (jurusan apapun) berpengalaman maupun fresh graduate
– Memiliki sim (minimal Sim C)
– ada syarat usia maksimal
Karena tuntutan harus mobile setiap hari, biasanya bank memberikan fasilitas kendaan dinas (roda dua) dan uang bensin buat AO . Namun ada juga yang fasilitas kendaraan diberikan dalam bentuk uang sewa. Jadi AO boleh tetap memakai motor pribadinya, dan perusahaan membayar uang sewa kepada AO tersebut.
FUNDING OFFICER (FO)
Secara umum tugas sebagai FO adalah mencari dan mengumpulkan dana sebanyak – banyaknya. Ini merupakan inti bisnis perbankan. Dana yang dikumpulkan oleh FO inilah yang akan diputar lagi oleh bank dalam bentuk kredit kepada nasabah.
Dalam mengumpulkan dana, FO dituntut untuk bisa memaintain nasabah sebaik-baiknya dengan service maksimal. Kenapa? Karena saat ini produk perbankan bisa dikatakan sama. Nasabah bebas memilih mau berbankir ke mana. Dan saat ini nasabah tidak hanya punya 1 bank. Oleh karena itu, FO harus pintar – pintar melakukan pendekatan secara emosional kepada nasabah, supaya dana yang telah ada di perusahaan kita tidak berpindah ke bank lain (karena rayuan bunga tinggi atau iming-iming hadiah misalnya), dan syukur-syukur dana nasabah di bank lain dapat pindah ke bank kita.
Kualifikasi menjadi FO umumnya :
1. Latar belakang pendidikan min.D3 (semua jurusan), berpengalaman maupun fresh graduate
2. Memiliki sim (minimal sim C)
3. Komunikatif
4. Ada syarat usia maksimal
Seperti halnya AO, FO juga diberi fasilitas kendaraan roda dua. Namun dengan pertimbangan bisnis, sewaktu – waktu FO maupun AO diperbolehkan menggunakan mobil kantor.
4. AUDITOR
Secara umum tugas auditor adalah melakukan pemeriksaan dan analisa atas proses dan hasil kerja karyawan di setiap bagian apakah sesuai prosedur atau tidak. Jika tidak sesuai prosedur, akan dimasukkan sebagai temuan yang harus ditindaklanjuti oleh manajemen.
Apabila temuan tersebut ada yang merugikan perusahaan secara reputasi maupun finansial, maka auditor akan memberikan rekomendasi kepada pimpinan.
Umumnya kualifikasi auditor :
1. Latar belakang pendidikan minimal S1 dari jurusan akuntansi, ekonomi.
2. Berpengalaman ataupun fresh graduate
5. PROGRAM MT/ODP/PPS (Management Trainee/ Officer Development Program/ Program Pengembangan Staff)
Kalau ingin karir yang cepat melesat di bank, masuklah lewat jalur ini. Istilah yang digunakan oleh bank berbeda – beda. Ada MT, ODP, PPS, namun intinya sama. Program ini mendidik calon karyawan untuk menjadi pemimpin di bank dan biasanya career path-nya atau jenjang karirnya ekpress. Kita bisa prediksi kapan misalnya kita naik menjadi Manager atau Kepala Cabang.
Kualifikasi jalur ini :
1. Latar belakang Pendidikan min.S1 (ada syarat min.IPK) dari semua jurusan (kecuali bidang kesehatan, keguruan biasanya tidak bisa)
2. Ada syarat TOEFL
Selain syarat administratif, tahapan seleksi program ini biasanya lebih panjang dan bertahap dengan sistem gugur. Setelah dinyatakan lulus sebagai trainee, harus melewati tahap pendidikan berbulan – bulan (bahkan sampai 1 tahun) dan Job Training di kantor-kantor Cabang. Setelah tahapan ini ada evaluasi lagi dengan sistem gugur. Jadi emang agak ketat seleksinya (namanya juga mencari calon bankir kan…hehe)
Enaknya, selama masa training sekitar 1 tahun, fasilitas dijamin perusahaan mulai dari tempat tinggal (biasanya di hotel dan di kos-kosan dengan diberikan bantuan uang sewa), dapat uang saku pula yang jumlahnya masig separoh dari jumlah gaji yang akan diterima).
Dan setelah dinyatakan lulus dan sah sebagai karyawan, grade-nya (entry level) langsung tinggi di atas grade karyawan seluruh bagian. Selanjutnya, setelah masa kerja beberapa tahun, langsung ikut seleksi untuk menduduki jabatan manager di cabang.
Biasanya jalur ini mensyaratkan ikatan dinas minimal 5 (lima) tahun kepada karyawan. Apabila sebelum 5 tahun karyawan mengajukan resign, akan dikenakan denda sejumlah tertentu, yang nilainya setara dengan biaya pendidikan selama 1 tahun berikut segala fasilitas yang telah diberikan. Hehe…istilahnya perusahaan harus balik modal dululah..
Kadang hal ini yang membuat iri sebagian karyawan, yang sudah bekerja bertahun – tahun namun tau-tau kesalip oleh karyawan baru yang masa kerjanya baru seumur jagung. Yeah..tapi begitulah adanya. Tidak hanya di perbankan, perusahan – perusahaan lain banyak yang menerapkan sistem ini untuk mencari bibit unggul calon – calon leader di perusahaan mereka.
Itu dia gambaran umum mengenai jabatan yang ada di sebuah bank. Dan umumnya, setiap karyawan yang pertama kali masuk akan diberikan training dengan jangka waktu tertentu baru kemudian ditempatkan untuk bekerja.
Status karyawan umumnya dimulai dari karyawan kontrak (masa percobaan/probation) selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Setelah 1 tahun dilakukan evaluasi dan target tercapai, maka karyawan dinyatakan lulus dan berhak menjadi karyawan tetap.
Oke, semoga penjelasan di atas dapat menjadi gambaran buat teman – teman yang ingin bekerja di bank, ya… Good Luck ^^
berguna thank ya. .
LikeLike
terimakasih untuk postingannya sangat berguna bagi freshgraduate.
LikeLike