Posted in Event, Review

Sharing Profesi di Kelas Inspirasi Bandung

Screenshot_2016-02-14-19-40-17-1
pic from Instagram

Buat yang berprofesi sebagai pengajar  dan atau yang setiap harinya berhadapan dengan anak – anak, berada dalam sebuah kelas berisi sekumpulan murid SD dan kemudian bercerita adalah hal yang biasa.

Tapi bagaimana jika seorang peneliti, pelaut, penulis buku, arsitek, pengusaha, dokter kandungan, konsultan keuangan, pengacara, dan seterusnya, diminta menceritakan tentang profesi mereka di hadapan murid – murid SD dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh anak – anak ? Semuanya ada di Kelas Inspirasi.

Sekilas mengenai Kelas Inspirasi, yaitu sebuah program di mana para profesional menjadi relawan pengajar dalam satu hari secara serentak di sekolah – sekolah dasar untuk menceritakan dan berbagi mengenai profesi masing – masing. Detilnya bisa baca di sini Tentang Kelas Inspirasi

Sekitar 3 tahun lalu waktu masih tinggal di Jakarta, saya pernah mendengar tentang Kelas Inspirasi dari seorang teman yang terlibat sebagai salah satu relawan pengajar. Entah kenapa saat itu saya belum ‘terpanggil’ untuk ikut berpatisipasi :p . Baru pada saat pindah ke Bandung dan sedang seru-serunya main sosmed yang namanya Instagram, saya lihat infonya dan langsung memutuskan untuk ikut.

Ternyata untuk menjadi relawan di Kelas Inspirasi ini ada seleksinya. Kita harus mengisi form registrasi online berupa data – data pribadi, profesi, masa kerja, motivasi menjadi relawan, tujuan bergabung di kelas inspirasi plus mengisi pernyataan tentang kesediaan untuk cuti sehari pada saat kegiatan inspirasi. Beberapa minggu kemudian panitia akan mengirimkan email berisi pemberitahuan bahwa kita lulus atau ngga untuk menjadi relawan. Saya ngga nyangka, ternyata ada juga yang ditolak lho alias ngga memenuhi kriteria. Awalnya saya berpikir, dengan embel – embel ‘relawan’, siapapun bisa ikut bergabung selama dia punya profesi dan bersedia cuti sehari. Salah satu teman saya termasuk yang ngga lolos. Saat bertanya ke panitia yang menjadi pendamping kelompok, alasan paling basic seseorang ngga diterima adalah karena masa kerja profesi yang masih minim atau kurang dari setahun. Jadi,kalau masa kerja teman – teman sudah di atas satu tahun, yakinlah pasti lolos seleksi 😀

unnamed

Email yang dikirim panitia selain pemberitahuan lolos seleksi, juga berisi info panduan relawan tentang materi yang harus disiapkan dan teknik mengajar. Sebelum hari inspirasi, juga diadakan briefing kepada seluruh relawan. Oh iya, relawan ini terbagi dua: relawan pengajar dan relawan dokumentator (fotografer dan videografer). Saat daftar online, ada opsi tersebut dan kualifikasinya juga rasanya agak berbeda antara relawan pengajar dan relawan dokumentator.

Bagi teman- teman yang berminat ikut Kelas Inspirasi, jangan lewatkan kegiatan briefing ya. Kegiatannya di weekend dan dihadiri seluruh pihak sekolah dasar yang terlibat,  termasuk ‘alumni relawan’ juga datang untuk sharing mengenai pengalaman masing – masing. Saat ngobrol dengan beberapa relawan saat kegiatan briefing, antusiasme kita ternyata sama termasuk deg-degannya :P. Mendengar cerita pengalaman ‘alumnus relawan’ terkadang situasinya tidak semudah yang kita bayangkan dan bisa jadi tidak selancar yang kita rencanakan. Adaaa aja hal – hal yang terjadi di luar prediksi dan kontrol relawan pada saat sudah berada di dalam kelas. Misalnya: ada murid yng berantem, menangis, mogok ngga mau terlibat di kegiatan kelas, murid yang provokator untuk rusuh, dan lain – lain. (jadi makin ga sabar sekaligus deg-degan :D)

Saat datang briefing, peserta relawan diminta mengisi presensi via komputer, sekaligus mendapatkan nomor kelompok dan sekolah dasar tempat mengajar nanti. Jumlah peserta saat itu ternyata ada seribuan lhoo.. yang terbagi menjadi relawan pengajar, relawan videografer dan fotografer plus relawan panitia (relawan panitia biasanya alumnus Kelas Inspirasi tahun sebelumnya).

Para relawan dibagi dalam 2 ruangan saat briefing oleh panitia, bagian pengajar dan bagian dokumentator, karena masing – masing relawan mempunyai jobdesk yang berbeda. Setelah briefing keseluruhan, seluruh relawan dibagi lagi ke dalam kelompok – kelompok kecil berisi 10-15 orang sesuai nomor yang diberikan saat registrasi. Di dalam setiap kelompok terdapat 1 orang panitia pendamping yang akan menjelaskan secara teknis kegiatan plus pendampingan sampai dengan hari inspirasi, dan 2 orang relawan fotografer dan videografer yang akan mendokumentasikan saat hari inspirasi. Setiap peserta kelompok saling berkenalan, bertukar nomor HP, dan berdiskusi mengenai tahap persiapan mengajar, survey sekolah, pembagian kelas, pengaturan sift mengajar, dan seterusnya.

IMG_20160214_193415
Kegiatan Briefing di Aula Gedung Sate

Diskusi persiapan biasanya dilanjutkan ke grup chatting di WA atau ada juga yang sepakat janjian bertemu di cafe untuk kongkow – kongkow sekaligus meeting informal. Seru banget, bertemu dengan orang – orang baru, merencanakan kegiatan bareng dan hepi-hepilah pastinya. Menariknya, dalam grup ini ternyata semuanya proaktif, inisiatif mengerjakan ini itu tanpa saling menyuruh (agak berbeda dengan saat kerja kelompok jaman sekolah/kuliah dulu di mana ada yang aktif kerja, ada yang tukang beri perintah, ada yang diam dan tahu beres, ada juga yang tukang protes tapi ngga ngasi ide alternatif :p)

Apa saja sih yang dipersiapkan oleh kelompok ?

  • Survey Lokasi Sekolah

Setiap relawan perlu tahu lokasi sekolah tempat ngajar nanti, kelasnya ada berapa, jumlah murid per kelas, ada halaman atau ngga (berkaitan dengan acara pembukaan), parkiran, dan seterusnya.Di kelompok kami ada 1 orang yang berinisiatif melakukan itu semua dan menginformasikannya ke grup WA lengkap dengan foto- fotonya. Jadi relawan lain yang ngga yang ngga bisa ikut survey bisa ada gambaran tentang suasana sekolah.

  • Koordinasi dengan Pihak Sekolah

Penting untuk memastikan kesiapan sekolah pada saat hari inspirasi yang dijadwalkan secara serentak. Sebelumnya pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan panitia untuk kegiatan Kelas Inspirasi. Tapi bisa aja terjadi hal-hal di luar rencana misalnya seperti di kelompok kami yang menjelang seminggu, sekolah mengabari bahwa tidak memungkinkan ada kegiatan inspirasi di sana karena di tanggal tersebut sekolah akan digunakan untuk rapat umum guru-guru. Akhirnya oleh panitia kami diarahkan ke sekolah lain dan proses survey diulang dari awal lagi.

  • Menyiapkan Acara Pembukaan

Acara pembukaan biasanya dilakukan di lapangan sekolah, ada sambutan dari pihak sekolah dan dari pihak relawan, perkenalan dengan murid – murid, dan biasanya ada ice breaking dulu dengan murid misalnya nyanyi dan nari bareng, atau teriakan yel-yel bareng. Kelompok kami menyiapkan lagu dan gerakan “AKU BISA” dari lagunya Avi Junior. Dan karena idenya dari saya, saya harus tanggung jawab untuk mengajarkan gerakan ini ke teman-teman kelompok, mendownload lagu dan video-nya untuk di share di grup, plus memimpin gerakan saat acara pembukaan 😀 (well, emang gitu kan, siapa yang punya ide, kudu tanggung jawab untuk eksekusinya).

  • Membagi Jadwal Mengajar

Pembagian jadwal mengajar disesuaikan dengan jumlah kelas dan murid yang ada. Kelompok kami dapat jatah ngajar 2-3 kelas per orang ,dengan jumlah murid 20 orang per kelas. Kegiatan dari jam 8 pagi sampai dengan jam 12 siang.

  • Menyiapkan Pohon Inspirasi

Jadi, pada akhir sesi kelas inpsirasi, setiap murid akan menuliskan impian/cita-citanya dan menempelkan di pohon inspirasi. Nah, ide pohon inspirasi ini yang bisa berbeda – beda setiap kelompok. Pokoknya buatlah sekreatif mungkin (soalnya juga bakal di share di medsos kan, biar keren gitu dilihatnya..hehe..)

  • Menyiapkan Tetek Bengek

Misalnya membuat rundown acara, mencetak name tag untuk  sebagai tanda pengenal saat hari inspirasi (desainnya sudah disiapkan panitia), souvenir untuk kenang-kenangan pihak sekolah, dan lain-lain.

IMG-20160221-WA0026
Briefing ala ala :p
IMG-20160223-WA0010
Rundown acara kelompok kami

Sebagai relawan inspirator, apa saja yang harus disiapkan ?

Ada persiapan kelompok, ada pula persiapan individu. Tiap relawan harus menyiapkan bahan ajar masing – masing sesuai profesinya. Materi yang disampaikan sebetulnya lebih kepada cerita/sharing tentang pekerjaan yang dilakukan sehari-hari berkaitan dengan profesi. Mengingat yang dihadapi adalah murid sekolah dasar kelas 1 s.d kelas 6 yang usianya dari 6 – 12 tahun, butuh sedikit kerja keras untuk mencari ide cara penyampaiannya di kelas nanti. Untuk profesi yang sudah umum dikenal anak – anak, mungkin ngga akan terlalu kesulitan misalnya dokter, guru, tentara, pilot, pramugari, atau polisi. Tinggal menambahkan beberapa games dan lagu, biar anak-anak ngga boring.

Nah, yang agak pe er kalau profesinya misalnya peneliti, pengacara, pembuat senjata (ada lhoo relawannya), konsultan, operator telekomunikasi, dst.Menjelaskan dengan bahasa awam mungkin ngga langsung bisa dipahami murid-murid terutama yang usianya masih kelas 1 sampai kelas 3 SD. Tapi jangan kuatir, panitia sudah menyiapkan panduannya mengenai bagaimana cara menghadapi murid, menggunakan analogi dalam menjelaskan sesuatu, lagu dan games umum yang sering dipakai di play group dan SD, supaya kegiatan inspirasi berjalan lancar. Beda lhoo berhadapan dengan kelompok orang dewasa dan anak-anak. Apalagi di usia sekolah dasar, rentang perhatian/konsentrasi mereka masih pendek. Dalam 5 menit suasana bisa berubah dari tenang ke riuh bahkan rusuh :D. Seruuu.

Profesi saya bankir, yang sehari-harinya bekerja berkaitan dengan marketing dana dan kredit ke nasabah. Awalnya saya berniat menjelaskan tentang kegiatan utama bank: menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masayarakat dalam bentuk kredit. Sempat lihat di Youtube tentang murid-murid SD yang diajari tentang kegiatan perbankan lengkap dengan simulasi uang masuk dan keluarnya. Tapi berhari-hari saya ngga nemu ide bagaimana membahasakan-nya. Kebayang aja nanti kelas saya isinya murid-murid dengan kening berkerut saking ga pahamnya 😀

Saya dapat ide ngga sengaja waktu ngobrol dengan anak-anak saya yang usianya 5 dan 3 tahun. Mereka ternyata paham bundanya kerja di bank, dan bank itu tempat orang menabung, kemudian mengambil uangnya lagi di mesin ATM. Oke, akhirnya materi saya lebih ke gambaran umum bank yang isinya ada Satpam, ATM, Teller, CS, dan uang dalam brankas. Toh anak – anak juga kemungkinan pernah diajak orang tuanya datang ke bank, pikirku. So,mulailah acara hunting peralatan kayak: mainan mini ATM, celengan, uang-uangan, dan sisanya berupa gambar-gambar dari google kayak: Satpam, Teller, ATM dan brankas uang. Lumayan menguras energi juga untuk kegiatan persiapan ini lho menurut saya, soalnya saya juga harus nyari-nyari lagu, games yang bisa disesuaikan dengan bahan ajar, plus latihan membawakannya. Trust me,bakal berhadapan dengan murid-murid SD ini jauh lebih pe er ketimbang persiapan mengajar di kelas Satpam, Frontliner, atau pekerja bank lainnya yang biasanya saya lakukan. Oh iya, justru ide games dan lagu-lagunya saya ambil dari anak-anak saya yang tiap hari selalu diulang-ulang di depan saya, sampai-sampai saya suka ikutan gerakannya misalnya : tepuk semangat yang buat anak-anak PAUD itu lhoo :p

20160222_215138
Ini peralatan ‘perang’ saya di kelas 😀

Alat ‘perang’ sudah oke, tinggal bagaimana membawakannya. Tim saya kebagian mengajar sekitar 30 menit per kelas dan setiap relawan dapat jatah mengajar 4-5 kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6.Seperti yang sudah diinfokan panitia, bahwa masuk ke kelas 1-3 agak berbeda gayanyaa dengan kalau masuk ke kelas 4-6. Jadi persiapan ngajar juga harus disesuaikan. Pemahaman murid kelas 4-6 SD sudah lumayan matanglah, bahasa ke mereka juga ngga terlalu beda dengan ke orang dewasa. Jadi, saya coba praktek mengajar untuk kelas 1-3 SD ke anak-anak saya di rumah :p. yaa..usia murid segitu ga jauh bedalah dengan TK dan Playgroup, pikirku. Jadilah setiap malam sepulang kantor saya praktek ngajar di depan anak-anak balita itu. Respon anak-anak lumayan semangat, sesekali kening berkerut tanda ga paham, jadi saya cari lagi bahasa lainnya. Akhirnya tiap malam anak-anak nagih minta saya ajarin tari-tarian yang bakal saya bawakan 😀

Di Hari Inspirasi

Dan tibalah hari H. Kami datang ke sekolah jam 7 pagi meski acara pembukaan masih nanti jam 09.30 WIB karena beberapa kelas masih ada ulangan (kalo ngga salah, *lupa).Sebelum pembukaan masing – masing inspirator pose dulu buat buku tahunan (bener ngga ya sebutannya… ini bagian  fotografer soalnya). Oh iya, setiap inspirator sebaiknya berpakaian sesuai profesi masing-masing supaya murid-murid tahu dan jadi lebih atraktif saat bercerita di kelas. Tim kami dari 12 orang tersisa 9 orang karena ada yang sakit, mendadak keluar kota, dll jadi sift masuk kelas mesti ada penyesuaian lagi.

IMG-20160224-WA0004
Tim sisa segini pas hari H

Oiya, karena waktunya mulai jam 10-12 siang, durasi di dalam kelas jadi berkurang. tiap orang dapat jatah sekitar 20 menit. Saya agak lupa soal teknis pembagian kelasnya saat itu, tapi kami ngga masuk secara berbarengan ke tiap-tiap kelas. Ada yang masuk dan ada yang menunggu giliran di luar, dan menjadi time keeper.

Seperti yang sudah diduga, semua murid amat sangat antusias dengan program Kelas Inspirasi ini, karena kegiatan belajar mengajar beda dari biasanya. Pengajarnya juga beda (hee..). Saat sedang off di luar, saya berkeliling ke kelas-kelas dan melihat semua murid terlibat dalam kegiatan. Masing-masing relawan membawa barang-barang terkait profesinya, misalnya temen yang teknisi bawa pesawat-pesawatan, yang peneliti bawa bahan-bahan kimia berupa cairan yang dicampur dan berubah warna, yang pelaut membawa laptop dan menunjukkan gambar-gambar menarik, penulis buku membawa bola dunia,kantong tidur serta ransel berisi barang-barang yang dibutuhkan untuk travelling, yang konsultan keuangan membawa boneka dan uang mainan untuk simulasi menabung, dan saya sendiri membawa mainan mini ATM plus uang-uangan buat belajar menyetor uang dan mengambil uang dari ATM.

Ternyata yaa, berhadapan dengan murid-murid SD itu situasinya kadang unpredictable. Saya dapat shift kedua di kelas 3 SD sekitar jam 10-an. Ada murid yang malu-malu, ada yang aktif mau ke depan ikut bermain, ada juga yang tengil dan jd provokator :D. Awalnya berjalan sesuai prediksi, pas bagian mencoba mesin ATM, anak-anak berebut dan memang ngga semua bisa kebagian mencoba karena waktu terbatas. Beberapa murid jadi mutung dan mogok ikut kegiatan sampai selesai T_T. Selebihnya aman terkendali. Dan 20 menit ternyata sangat singkat kalo udah di kelas ,beberapa permainan yang udah disiapkan ngga sempat dikeluarkan :D. Oiya, Meski jumlah murid hanya 20 orang, berbicara di depan kelas qo rasanya harus pake teriak ya…(apa karna kalau di kantor selalu menggunakan mic ya..hehe). Jadi setelah kelas pertama selesai, rasanya kayak habis puasa seharian, mulut  sampe kering banget, plus mandi keringet karna di kelas ternyata puanass banget 😦

Di kelas berikutnya saya dapat murid kelas 5 SD. Nah, di kelas ini ada geng ‘premannya’ yang bagian provokator ricuh. Biar aman, ketua geng preman dipanggil ke depan dan didaulat menjadi kepala suku selama sesi sharing. Jadi, dia bagian yang nenangin suasana kelas kalau mendadak rame.Seluruh murid setuju, dan si ketua geng bangga jadi kepala suku :D. Anak – anak kelas 5 sudah lebih paham tentang bank, dan saat sesi tanya jawab  mereka aktif melontarkan pertanyaan, misalnya : di mana uang nasabah disimpan dalam bank, apakah aman dari rampok, banjir, dst. Sebagian besar dari mereka sudah pernah ke bank bahkan mempunyai tabungan atas nama mereka sendiri.

Setelah sesi sharing, selanjutnya adalah sesi pohon inspirasi. Setiap murid dibagikan kertas warna warni (post it) dan diminta menuliskan cita – citanya lalu ditempelkan di pohon inspirasi yang sudah disediakan.

20160224_120739

20160224_120709

20160224_120720

Sekitar jam 12 seluruh inspirator berkumpul kembali di lapangan sekolah untuk penutupan. Selanjutnya ada sesi penutupan yang disebut “Refleksi” untuk seluruh relawan yang daidakan di Gedung Merdeka. Kegiatannya kurang lebih semacam evaluasi atas seluruh kegiatan. Karena saya ngga ikut sampai akhir acara, jadi saya ngga bisa ceritakan di sini :D.  Epilog: kelas inspirasi bikin nagih pokoknya, tahun depan insya allah akan ikut lagi.

IMG-20160226-WA0042

IMG-20160224-WA0045
Sesi Refleksi di Gedung Merdeka (Pic: from Instagram)

IMG-20160223-WA0023

Advertisement

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s